Senin, 16 Januari 2023

PTR - Output dan Input pada JAVA

Output dan Input 





Input merupakan pernyataan atau statement untuk mendapatkan input dari keyboard sedangkan untuk pernyataan atau statement output merupakan pernyataan untuk menampilkan sesuatu ke layar.

Statement Keluaran (Output)

” System.out.print”

catatan : untuk menampilkan kelayar setelah selesai tidak akan berpindah baris, akibatnya perintah keluaran akan ditampilkan pada baris yang sama.

“System.out.println”

catatan : untuk menampilkan kelayar juga fungsinya hanya perintah keluarannya saja saat ditampilkan , akan ditampilakn pada baris berikutnya.

Statement Masukan (Input)

Untuk meng-input sebuah nilai ke variabel di java menggunakan kelas Scanner. kelas ini sudah disediakan mulai dari JAVA versi 1.5

  • contoh cari menggunakan kelas Scanner: 

import java.util.Scanner;
public class Masukan
    {
        public static void main (String args[])
            {
                Scanner input = new Scanner(System.in);
                int a;
                System.out.print(“Masukkan Angka : “);
                a=input.nextInt();
                System.out.println(“Hasil :”+a);
            }
    }
  • hasil dari program saat di RUN:
Masukkan Angka : 10
Hasil :10

BUILD SUCCESSFUL (total time: 5 seconds) 


Dalam input data sebenarnya ada beberapa jenis tipe data, dan dalam contoh program diatas penulis menggunakan input data bertipe integer(nextInt). Dibawah ini ada bebrapa jenis input data, yaitu sebagai berikut:

  1. nextString      :  untuk input tipe data string
  2. nextBoolean  :  untuk tipe boolean (benar atau salah)
  3. nextShort       :  input tipe data short integer
  4. nextLong        :  input tipe data long integer
  5. nextFloat        :  input tipe data float
  6. nextdouble    : input tipe data double

Terdapat 3 Fungsi Input Output pada Java :

  1. Input Stream, subclass object yang menjadi landasan untuk class – class yang biasa digunakan untuk membaca data dan menampilkan kelayar. 
  2. Input Stream Buffer Reader, mempunyai fungsi untuk membaca teks dari sebuah stream karakter dan sebagai penyangga karakter. 
  3. Input Scanner, digunakan secara ekstensif untuk memasukkan data dari keyboard. Tidak seperti perintah masukkan lain, pada fungsi Scanner  konversi tipe data tdk dibutuhkan.

Continue reading PTR - Output dan Input pada JAVA

Jumat, 12 November 2021

Memaham Konsep Pemrograman Berorientasi Objek (PBO) - Object Oriented Programing (OOP)


Konsep Pemrograman Berorientasi Objek (PBO)

Pemrograman Berorientasi Objek (OOP) adalah menyelesaikan persoalan pemrograman dengan membagi persoalan ke dalam unit-unit kecil. Unit terkecil ini selanjutnya disebut dengan OBJEK. Paradigma OOP sendiri ialah cara berpikir seorang programmer dalam menyelesaikan persoalan menjadi unit-unit kecil yaitu objek. Selanjutnya persoalan diselesaikan dengan merancang interaksi antar OBJEK pada sistem. Sedangkan paradigma pemrograman adalah cara berpikir seorang developer/programmer dalam memecahkan persoalan pemrograman.

  Fitur-Fitur PBO

  1. Enkapsulasi - suatu cara untuk menyembunyikan implementasi detail dari suatu class dalam rangka menghindari akses yang ilegal 
  2. Inheritansi - dimana suatu entitas/obyek dapat mempunyai entitas/obyek turunan. Dengan konsep inheritance, sebuah class dapat mempunyai class turunan 
  3. Polymorphism Polymorphism 

 Agar lebih memahami konsep PBO berikut adalah istilah-istilah yang terdapat dalam konsep pemrograman berorientasi objek 


OBJEK & CLASS

  1. Objek : unit yang mewakili entitas di dunia nyata
  2. Kelas : penghasil objek
  3. ATRIBUT / DATA / PROPERTY / VARIABEL : Menyimpan informasi/karakteristik setiap objek
  4. METODE (METHOD)/BEHAVIOUR : Menyatakan proses-proses apa saja yang dapat dilakukan oleh sebuah objek.

Mengenal Objek dan Class

Berbagai benda di sekitar kita adalah objek nyata yang dapat dilihat, seperti : kucing, meja, rumah, orang , dll. Persoalannya, bagaimana memindahkan pemikiran objek di dunia nyata menjadi objek di dunia software atau pemrograman, khususnya Java?
Ambil contoh objek nyata yang akan dipindahkan adalah objek orang.




Atribut / Data 

Setiap objek yang dinamakan ‘orang’  pasti memiliki : nama, tinggi badan, berat badan, warna rambut, warna kulit, jenis kelamin, menggunakan kacamata, dll. Ciri-ciri tersebut dapat dipindahkan menjadi variabel-variabel dari class yang sering disebut sebagai ATRIBUT atau DATA

Contoh Class 

Contoh pemisalan objek orang nyata menjadi kode program dalam class Orang 


Method / Behaviour

Method merupakan perwujudan aksi atau tindakan dari dunia nyata di dalam pemrograman komputer.
Method dalam dunia pemrograman juga “pasti melakukan sesuatu aksi”, misalnya menampilkan String di konsol atau melakukan operasi tertentu.

Selain memiliki atribut(STATE) yang diimplementasikan sebagai data, orang/manusia juga dapat melakukan suatu aksi atau pekerjaan tertentu (BEHAVIOR).
Contoh aksi/behavior yang umum adalah menangis dan tertawa Kedua behavior tsb bisa dipindahkan ke dalam bahasa pemrograman menjadi method sbb : 


Contoh kelas mobil : 

Contoh Kelas Mahasiswa :



Objek vs Class

Adalah cetak biru (blueprint) atau prototipe yang mendefinisikan variabel-variabel (data) dan method-method (perilaku) umum dari sebuah objek. Membuat kelas baru sama dengan membuat tipe data baru, membuat class tidak sama dengan membuat objek, membuat objek sama dengan membuat instance dari class (perwujudan dari class), sedangkan Proses pembuatan object  disebut dengan instansiasi class.

Contoh perbedaan antara class dan objek

Dari gambar di atas dapat dipahami bahwa suatu class dapat memiliki banyak objek, dan setiap objek akan mewarisi data member dan method yang sama dari class. Untuk membuat objek Orang dari class Orang, gunakan keyword new sbb :

Orang orang1 = new Orang();
Orang orang2 = new Orang(); 

setiap objek dapat memiliki state atau nilai data member yang berbeda (hanya nama dan tipe variabel yang sama)

Variabel Reference 

Objek-objek yang dibuat perlu disimpan dalam variabel yang akan menyimpan referensi/address dari objek yang dibuat. Variabel yang tipe datanya berupa class inilah yang disebut sebagai variabel reference. 


Continue reading Memaham Konsep Pemrograman Berorientasi Objek (PBO) - Object Oriented Programing (OOP)

Selasa, 12 Mei 2020

,

Perhitungan Metode Naive Bayes dengan Tipe Data Numerik (Contoh Ramalan Cuaca)

Selamat pagi para pejuang skripsi/mathematics seeker, pada kesempatan ini saya akan membagikan algoritma perhitungan metode naive bayes, contoh data yg saya gunakan adalah tipe data numerik, yang belakangan ini masih sulit dijumpai artikelnya. kasus yang akan saya pakai disini adalah mengenai ramalan cuaca, dengan 3 tipe parameter data yaitu suhu,kelembapan, dan kecepatan angin, tanpa beralama-lama lagi simak penjelasan berikut ini.

Algoritma Naive Bayes merupakan salah satu algoritma yang terdapat pada teknik klasifikasi. Naive Bayes merupakan pengklasifikasian dengan metode probabilitas dan statistik yang ditemukan oleh ilmuwan Inggris Thomas Bayes, yaitu memprediksi peluang di masa depan berdasarkan pengalaman dimasa sebelumnya sehingga dikenal sebagai Teorema Bayes. Teorema tersebut dikombinasikan dengan Naive dimana diasumsikan kondisi antar atribut saling bebas. Klasifikasi Naive Bayes diasumsikan bahwa ada atau tidak ciri tertentu dari sebuah kelas tidak ada hubungannya dengan ciri dari kelas lainnya. (1)


Tahapan Algoritma Naive Bayes dengan data numerik berbeda dengan data non numerik, bisa dilihat dibawah ini :
  • Menghitung Mean tiap fitur pada kasus ini fitur tersebut adalah suhu,kelembapan,dan kecepatan angin
  • Menghitung Standar Deviasi tiap fitur
  • Menghitung Distribusi Normal tiap fitur (Persamaan Densitas Gauss)
Kemudian dilanjutkan menghitung probabilitas akhir seperti algoritma Naive Bayes dengan data non numerik,


    1. Persamaan Algoritma Naive Bayes  

Keterangan : 
  • P(c|x) adalah data dengan class yang belum diketahui
  • P(x|c) adalah probabilitas x berdasarkan kondisi pada hipotesis c
  • P(c) adalah probabilitas hipotesis c
  • P(x) adalah probabilitas x

    2. Tahap Perhitungan Awal


Data probabilitas yang saya gunakan yaitu hujan dan cerah, sedangkan data latih yang akan saya gunakan berjumlah 30 dengan parameter suhu,kelembapan,kecepatan angin:




untuk tahapan pertama yang harus kita lakukan ialah menghitung rata rata dari setiap parameter, berdasarkan setiap probabilitas, hasil dan prosesnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini: 

Rumus Mencari Rata-rata


Mengambil nilai rata-rata dari setiap parameter berdasarkan 2 probabilitas hujan dan cerah : 


Sehingga akan memberikan hasil sebagai berikut : 


Memasuki tahap berikutnya yaitu menghitung standar deviasi dari setiap parameter data berdasarkan probabilitas hujan dan cerah, dapat dilihat pada gambar berikut :

Persamaan Standar Deviasi


Hasil perhitungan standar deviasi

Gambar dibawah ini merupakan contoh perhitungan dari mencari nilai mean hingga ke standar deviasi untuk fitur data suhu.




Pada tahapan selanjutnya kita akan mencari hasil probabilitas hipotesis jika dalam persamaan di awal yaitu p(c) dengan cara menjumlah kelas propbablitas hujan dan membaginya dengan jumlah data yang ada, kebetulan saya disini memakai 15 data hujan dan 15 data cerah maka hasilnya 0.5 untuk setiap hipotesis. (Pro tips hasil dari P(c) jika dijumlah harus = 1 jika tidak maka peramalan Naive Bayes akan menghasilkan hasil yg rancu / mendapatkan banyak error). 





    3.Tahap Perhitungan Data Uji

Memasuki tahapan berikutnya saya akan memulai dengan menghitung menggunakan persamaan Densitas Gauss / (distrubusi normal), untuk data uji yang saya gunakan disini berjumlah sebanyak 10 set data, yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:


Data Uji


Persamaan Densitas Gauss


pada contoh perhitungannya saya akan memberikan di data no 1 yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.


Keterangan: 
  • σ = nilai standar deviasi untuk setiap parameter yang akan dihitung
  • x = Data pada parameter
  • μ = Nilai rata-rata
untuk hasil perhitungannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini: 




Setelah perhitungan densitas gaus dilakukan tahap terakhir adalah menghitung probabilitas akhir dengan cara mengkalikan setiap hasil probabilitas yang ada, untuk lebih detailnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini, saya memberikan contoh untuk data no 1 : 


sehingga dapat saya simpulkan hasil ramalannya melalui gambar dibawah ini :



Metode naive bayes ini cukup mudah bagi saya karena persamaan yang dipakai masih tergolong umum bagi saya. silahkan gunakan artikel ini dengan sebaik-baiknya jika ingin copas sertakan sumbernya. untuk yg bingung bisa langsung download hitungan excel yang saya buat di link berikut

LINK DOWNLOAD :KLIK DISINI

Sumber : (1)Bustami. (2010). Penerapan Algoritma Naive Bayes untuk Mengklasifikasi Data Nasabah. TECHSI: Jurnal Penelitian Teknik Informatika, 4, 127–146. https://doi.org/10.26555/JIFO.V8I1.A2086























Continue reading Perhitungan Metode Naive Bayes dengan Tipe Data Numerik (Contoh Ramalan Cuaca)

Rabu, 30 Desember 2015

,

Pengertian dan Contoh Kata Berimbuhan Lengkap

Pengertian dan Contoh Kata Berimbuhan Lengkap



Pengertian dan Contoh Kata Berimbuhan Lengkap - Kata berimbuhan adalah kata-kata dasar yang mendapatkan imbuhan yang berupa awalan, akhiran, sisipan, dan awalan-akhiran. Imbuhan sendiri berfungsi untuk menambahkan arti atau maksud dari kata-kata dasar yang diberi imbuhan tersebut.

Macam-Macam Imbuhan


Dalam bahasa Indonesia ada 4 macam imbuhan yaitu awalan 
(Prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), dan awalan-akhiran (konfiks). Berikut ini macam-macam imbuhan dalam bahasa Indonesia.

1. Awalan (Prefiks)

Prefiks adalah imbuhan-imbuhan yang diletakan pada awal kata dasar. Imbuhan-imbuhan yang termasuk ke dalam awalan (prefiks) adalah: me-, ber-, ke-, di-, pe-, dan ter-

Me- 

Awalan me- bisa berubah menjadi beberapa macam bentuk diantaranya adalah men-, meng-, meny-, mem-, dan menge-. Perubahan-perubahan tersebut tergantung dengan kata dasarnya dan makna yang akan dibentuk. Di bawah ini adalah makna-makna dari imbuhan me-:

Menyatakan suatu perbuatan aktif: mengambil, menyiram, mengesampingkan, mempertahankan.

Ber-

Awalan ber- mempunyai beberapa macam perubahan yaitu bel- dan ber-. Perubahan-perubahan tersebut tergantung dengan kata dasarnya. Aturan perubahan imbuhan ber- adalah sebagai berikut: 

Jika kata dasar diawali dengan huruf r atau er, maka menjadi be- 
contoh: ber- + riak = beriak, ber- + rekreasi = berekreasi

Jika kata dasarnya ajar, maka imbuhannya berubah menjadi bel-
contoh: ber + ajar = belajar

Imbuhan ber- memiliki beberapa macam makna yaitu:

Menyatakan kepunyaan : Beranak, berotot, beruang
Menyatakan penggunaan : Bersepeda, bermotor
Menyatakan kegiatan : bertelur, berkarya, bekerja
Menyatakan jumlah : Berdua, bertiga
Menyatakan suasana hati: bersedih, berbahagia, dan lain-lain.

Ke- 

Awalan ke- tidak memiliki bentuk perubahan khusus, tetapi memiliki makna sebagai berikut:

Menyatakan urutan : kesatu, kedua, ketiga, dst. 

Di-

Imbuhan di- adalah kebalikan dari imbuhan me- yang membentuk kata dasar bermakna pasif.

Contoh: di + siram = disiram, dilihat, dipukul

Ter-

Imbuhan ter- sama dengan imbuhan di- yang membentuk kata kerja pasif. Namun, imbuhan ter- cenderung menyatakan perbuatan yang tidak disengaja. Selain kata kerja pasif, imbuhan ter- juga memiliki makna sebagai berikut:

Contoh:

Menyatakan sifat: Terpandai, terbaik, terhebat
Menyatakan ketidaksengajaan: Terbawa, tertinggal
Menyatakan keadaan telah: tertutup, terbuka, terkunci
Menyatakan kegiatan tibaa-tiba: tertawa, terjatuh

Pe-

Awalan pe- memiliki macam-macam perubahan bentuk seperti yang terjadi pada awalan me- yaitu: peng-, penye-, per-. Makna dari Imbuhan pe- adalah sebagai berikut:
Menyatakan pelaku, penyebab: pembaca, penulis, pengajar, pemanis, pemutih
Menyatakan pekerjaan: perpanjang, perlambat, percantik
Menyatakan alat: penghapus, penggaris, pengasah
Menyatakan sifat: pemalu, pemaaf

Se-

Imbuhan se- membentuk kata dasar memiliki makna antar lain:
Menyatakan satu: selembar, sepotong, sebiji
Menyatakan keseluruhan: sekelas, sekampung, sekota
Menyatakan sifat: sepandai, secantik, sebesar

2. Sisipan (infiks)

Sisipan adalah imbuhan yang diletakan di tengah-tengah kata dasar. Bentuk-bentuk sisipan antara lain –el-, -em-, dan –er-. 

Contoh: -em- + getar = gemetar, -el- + tali = temai 
Imbuhan infiks membentuk kata dasar yang memiliki makna sebagai berikut:
Menyatakan intensitas dan jumlah: gemetar, gemerincing, temali
Menyatakan sifat: temurun, telunjuk, gelembung, gemetar
Advertisement

3. Akhiran (sufiks)

Akhiran sufiks adalah imbuhan yang diletakan pada akhir kata dasar. Ada beberapa macam bentuk imbuhan sufiks, diantaranya adalah –kan, -I, -an, -kah, -tah, dan –pun.

-kan

Imbuhan kan memberikan kata dasar memiliki makna sebagai berikut:
Menyatakan perintah: Dengarkan, ambilkan, pejamkan

-I

Akhiran –I membetuk kata dasar menjadi kata yang bermakna sebagai berikut:

Menyatakan perintah: turuti, kuliti, gelitiki

-an

Akhiran –an membentuk kalimat menjadi bermakna sebagai berikut:

Menyatakan tempat: lapangan, kubangan, pangkalan
Menyatakan alat: timbangan, garisan
Menyatakan suatu hal atau objek tertentu: gambaran, lukisan, lamaran, didikan
Menyatakan keseluruhan: lautan 
Menyatakan bagian: satuan, kiloan, tahunan, mingguan
Menyatakan kemiripan: mobil-mobilan, kuda-kudaan 

-kah, -tah

Akhiran –kah dan -tah membentuk kata dasar sehingga memiliki makna:

Menyatakan penegasan dalam pertanyaan: bukankah, sulitkah, mudahkah, iyatah, rugitah, panjangtah

-pun

Akhiran –pun membentuk kata dasar yang bermakna:
Memiliki makna seperti “juga”: merekapun, diapun, sayapun

4. Awalan-akhiran (Konfiks)

Konfliks adalah imbuhan yang diletakan pada bagian awal dan akhir kata. Imbuhan-imbuhan konfiks diantaranya adalah me-kan, pe-an, ber-an, se-nya.

Me-kan, Me-i

Imbuhan me-kan bisa berubah menjadi memper-kan, menye-kan. Imbuhan-imbuhan tersebut memiliki makna sebagai berikut:
Menyatakan kegiatan aktif: mengirimkan, memantulkan, menggembirakan, menelatarkan, mengirimi, meyambangi, dll.

Di-kan, Di-i

Imbuhan di-kan dan di-i memiliki makna yang sama dengan imbuhan me-kan, tetapi imbuhan ini membentuk kata kerja pasif.
Contoh: Dikirimkan, dipantulkan, digembirakan, ditelantarkan, dikirimi, dilempari, dll.

Pe-an

Imbuhan pe-an membentuk kata dasar sehingga memiliki makna sebagai berikut:

Menyatakan suatu hal atau perbuatan: pendidikan, pengangguran, perampokan, pemeriksaan.
Menyatakan suatu proses: Pendaftaran, pembentukan, pembuatan.
Menyatakan tempat: penampungan, pemandian, pegunungan.

Se-nya

Imbuhan se-nya membentuk kata dasar sehingga memiliki makna sebagai berikut:

Menyatakan tingkatan atau pengulangan: Sebaik-baiknya, sebagus-bagusnya, secantik-cantiknya.
Continue reading Pengertian dan Contoh Kata Berimbuhan Lengkap